Rabu, 05 Juni 2013

Anak-Mu

      PUTRI KECILMU

Aku yang di lahirkan sebagai anak perempuan pada tahun 1992 lalu, tepat 21th  aku telah di besarkan oleh kedua orang tua yang sangat menyayangiku. Penuh kasih sayang, penuh kesabaran dalam mendidik-ku, aku selalu merasa sebagai anak paling beruntung di dunia memiliki kasih sayang kedua orang tua yang tanpa batas, selalu menerima kekuranganku, menjaga aku sampai aku tumbuh dewasa seperti sekarang.
Hari-hari penuh di lewati canda,tawa,tangis,sedih,bahagia, itu semua aku belajar darimu wahai mamah&papah. Aku sadar sebagai anak aku tidak pernah luput dari kesalahan setiap harinya, selalu egois, pernah membentak, pernah kasar, bahkan aku pernah marah kepada-mu. 
Aku memohon ampun kepada mamah&papah yang selalu menyakitkan hati kalian, selalu menyusahkan kalian, dan selalu menuntut apa yang menjadi keinginanku.
Sampai saat ini aku belum bisa menjadi anak kebanggan kalian, aku yang masih selalu bergantung kepada kalian, bahkan aku sadar di umur aku yang bukan terbilang kecil lagi, aku belum bisa menjadi seperti engkau mah,pah. Yang bisa bekerja keras untuk anak-anaknya, berjuang dari pagi sampai malam mencari Rizki dan Rejeki untuk menghidupi keluarga. Berusaha menjadi panutan yang terbaik untuk anak-anaknya, mengajari apa arti hidup sesungguhnya itu, mengamalkan ajaran agama kepadaku sehingga aku mengerti apa arti dosa dan pahala.
Aku yang engkau didik selama 16th menduduki bangku pendidikan sampai saat ini, begitu banyak ilmu yang aku dapat dari setiap pengalaman sekolah sampai aku kejenjang perkuliahan. Bagitu banyak biaya yang engkau keluarkan dan engkau korbankan tapi tidak sedikitpun engkau menuntutku untuk mengembalikannya.
Sosok PAPAH adalah sosok laki-laki pemimpin dunia yang selalu aku banggakan di depan semua orang, karna dari papah aku belajar bertanggung jawab setiap perbuatanku, kuat hadapi setiap masalah yang ada, berani berkomitmen, dan papah selalu mengajarkan-ku untuk tidak menjadi gadis kecil yang cengeng, manja, dan mudah mengeluh. Papah sosok yang selalu tegar setiap menghadapi masalah yang timbul, papah yang selalu menyembunyikan masalah yang ada di hadapan anak-anaknya. Papah yang bekerja keras banting tulang demi keluarga, demi anak-anaknya untuk selalu mendapat pendidikan setinggi-tingginya.

MAMAH adalah wanita yang selama 9 bulan mengandung aku di dalam perutnya, berjuang demi anak yang ada di kandungnya, member nutrisi di dalamnya agar anaknya lahir sebagai anak yang sehat dan selamat. Sehingga aku tumbuh dewas seperti ini berkat didikannya, nasehatnya yang selalu aku dengar, dukungannya yang selalu menjadi motivasi terbesar aku, serta doa yang membawa aku selalu dalam keselamatan. Mamah itu tidak pernah mengeluh untuk selalu bangunin aku di kala aku harus berangkat kuliah pagi, selalu mencuci baju kotor aq, mengingatkan aku ketika aku harus hati-hati, menyuruh aku untuk selalu makan tepat waktu agar tidak sakit, dan doa yang selalu beliau pajatkan ketika aku harus pamit keluar rumah.

Mamah … maafkan aku karna aku selalu membuat mamah sedih atas sikap aku, kelakuan aku yang terbilang masih seperti anak kecil, yang belum bisa menggantikan posisi ibu rumah tangga di rumah, yang masih suka marah-marah, suka manja berlebihan, suka bikin mamah sakit, Maafin aku ya mah?? :’(
Coba mamah dan papah tengok aku sekarang, putri kecilmu yang dulu sekarang udah tumbuh besar sebagai perempuan dewasa. Suatu saat nanti jika waktu itu tiba aku akan di miliki laki-laki yang akan menjadi suami-ku kelak nanti, apa mamah papah bisa merelakannya??
Dan apa aku bisa jauh dari kalian?? Jawaban saat ini aku “Enggak Bisa”!! aku ingin mamah papah tetap ada di samping aku sampai aku harus kembali Pada-Nya. Aku gak mau ada yang menggantikan posisi Kalian sebagi orang tua terhebat di duniaku. Mamah papah harus sehat selalu ya??” Kalian harus ada di saat waktu bahagia itu tiba, mamah papah harus dampingin aku. Bahagia yang tak ternilai itu ketika aku selalu melihat senyum dan tawa kalian. Pelukan mamah selalu bikin aku tenang dalam segala hal. Jika nanti aku harus hidup ber-2 dengan calon suamiku mungkin semua jalan kehidupan aku akan berubah, semuanya aku harus serba mandiri, udah gak ada lagi yang bangunin aku pagi-pagi, bahkan nanti aku akan jarang mendengar mamah dan papah yang selalu mengingatkan aku untuk makan.
Mamah, Papah Terima Kasih untuk kasih sayang yang tak pernah usai, tulus cinta-mu tak kan mampu untuk terbalaskan, semoga Tuhan selalu memberikan kedamaian dalam hidup-mu, putih kasihmu kan abadi dalam hidup-ku.

“Doa ku Untuk Mamah Tercinta dan Papah Tersayang”:
“Ya Allah, Ampunkanlah segala dosa-dosa kedua orang tua-ku, Sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku dari kecil. Berikan kedamaian dalam hatinya, Mudahkanlah segala urusannya, Lapangkanlah hatinya, serta Lindungilah langkahnya dari perbuatan yang menjadi Larangan-Mu. Berilah selalu kesehatan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat-Mu . Serta berikan Surga Terindah di sisi-Mu ketika mereka Kembali Pada-Mu Ya Rabb. Amin Ya Robbal Alamin…”

Sampaikan rasa sayangku yang tak pernah usai untuk mereka ya Allah, mungkin aku yang terkadang belum bisa menyampaikan secara langsung, tapi hati ini selalu menyayangi dan mencintai mereka. Aku Memohan perlindungan-Mu untuk keluarga kami Ya Rabb. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar