PUTRI KECILMU
Aku yang di
lahirkan sebagai anak perempuan pada tahun 1992 lalu, tepat 21th aku telah di besarkan oleh kedua orang tua
yang sangat menyayangiku. Penuh kasih sayang, penuh kesabaran dalam
mendidik-ku, aku selalu merasa sebagai anak paling beruntung di dunia memiliki
kasih sayang kedua orang tua yang tanpa batas, selalu menerima kekuranganku,
menjaga aku sampai aku tumbuh dewasa seperti sekarang.
Hari-hari penuh di
lewati canda,tawa,tangis,sedih,bahagia, itu semua aku belajar darimu wahai mamah&papah.
Aku sadar sebagai anak aku tidak pernah luput dari kesalahan setiap harinya,
selalu egois, pernah membentak, pernah kasar, bahkan aku pernah marah
kepada-mu.
Aku memohon ampun kepada mamah&papah yang selalu menyakitkan
hati kalian, selalu menyusahkan kalian, dan selalu menuntut apa yang menjadi
keinginanku.
Sampai saat ini aku
belum bisa menjadi anak kebanggan kalian, aku yang masih selalu bergantung
kepada kalian, bahkan aku sadar di umur aku yang bukan terbilang kecil lagi,
aku belum bisa menjadi seperti engkau mah,pah. Yang bisa bekerja keras untuk
anak-anaknya, berjuang dari pagi sampai malam mencari Rizki dan Rejeki untuk
menghidupi keluarga. Berusaha menjadi panutan yang terbaik untuk anak-anaknya,
mengajari apa arti hidup sesungguhnya itu, mengamalkan ajaran agama kepadaku
sehingga aku mengerti apa arti dosa dan pahala.
Aku yang engkau
didik selama 16th menduduki bangku pendidikan sampai saat ini,
begitu banyak ilmu yang aku dapat dari setiap pengalaman sekolah sampai aku
kejenjang perkuliahan. Bagitu banyak biaya yang engkau keluarkan dan engkau
korbankan tapi tidak sedikitpun engkau menuntutku untuk mengembalikannya.
Sosok PAPAH adalah
sosok laki-laki pemimpin dunia yang selalu aku banggakan di depan semua orang,
karna dari papah aku belajar bertanggung jawab setiap perbuatanku, kuat hadapi
setiap masalah yang ada, berani berkomitmen, dan papah selalu mengajarkan-ku
untuk tidak menjadi gadis kecil yang cengeng, manja, dan mudah mengeluh. Papah
sosok yang selalu tegar setiap menghadapi masalah yang timbul, papah yang
selalu menyembunyikan masalah yang ada di hadapan anak-anaknya. Papah yang
bekerja keras banting tulang demi keluarga, demi anak-anaknya untuk selalu
mendapat pendidikan setinggi-tingginya.
MAMAH adalah wanita
yang selama 9 bulan mengandung aku di dalam perutnya, berjuang demi anak yang
ada di kandungnya, member nutrisi di dalamnya agar anaknya lahir sebagai anak
yang sehat dan selamat. Sehingga aku tumbuh dewas seperti ini berkat
didikannya, nasehatnya yang selalu aku dengar, dukungannya yang selalu menjadi
motivasi terbesar aku, serta doa yang membawa aku selalu dalam keselamatan.
Mamah itu tidak pernah mengeluh untuk selalu bangunin aku di kala aku harus
berangkat kuliah pagi, selalu mencuci baju kotor aq, mengingatkan aku ketika
aku harus hati-hati, menyuruh aku untuk selalu makan tepat waktu agar tidak
sakit, dan doa yang selalu beliau pajatkan ketika aku harus pamit keluar rumah.
Mamah … maafkan aku
karna aku selalu membuat mamah sedih atas sikap aku, kelakuan aku yang terbilang
masih seperti anak kecil, yang belum bisa menggantikan posisi ibu rumah tangga
di rumah, yang masih suka marah-marah, suka manja berlebihan, suka bikin mamah
sakit, Maafin aku ya mah?? :’(
Coba mamah dan
papah tengok aku sekarang, putri kecilmu yang dulu sekarang udah tumbuh besar
sebagai perempuan dewasa. Suatu saat nanti jika waktu itu tiba aku akan di
miliki laki-laki yang akan menjadi suami-ku kelak nanti, apa mamah papah bisa
merelakannya??
Dan apa aku bisa
jauh dari kalian?? Jawaban saat ini aku “Enggak Bisa”!! aku ingin mamah papah
tetap ada di samping aku sampai aku harus kembali Pada-Nya. Aku gak mau ada
yang menggantikan posisi Kalian sebagi orang tua terhebat di duniaku. Mamah
papah harus sehat selalu ya??” Kalian harus ada di saat waktu bahagia itu tiba,
mamah papah harus dampingin aku. Bahagia yang tak ternilai itu ketika aku
selalu melihat senyum dan tawa kalian. Pelukan mamah selalu bikin aku tenang
dalam segala hal. Jika nanti aku harus hidup ber-2 dengan calon suamiku mungkin
semua jalan kehidupan aku akan berubah, semuanya aku harus serba mandiri, udah
gak ada lagi yang bangunin aku pagi-pagi, bahkan nanti aku akan jarang
mendengar mamah dan papah yang selalu mengingatkan aku untuk makan.
Mamah, Papah Terima
Kasih untuk kasih sayang yang tak pernah usai, tulus cinta-mu tak kan mampu
untuk terbalaskan, semoga Tuhan selalu memberikan kedamaian dalam hidup-mu,
putih kasihmu kan abadi dalam hidup-ku.
“Doa ku Untuk Mamah
Tercinta dan Papah Tersayang”:
“Ya Allah,
Ampunkanlah segala dosa-dosa kedua orang tua-ku, Sayangilah mereka seperti
mereka menyayangiku dari kecil. Berikan kedamaian dalam hatinya, Mudahkanlah
segala urusannya, Lapangkanlah hatinya, serta Lindungilah langkahnya dari
perbuatan yang menjadi Larangan-Mu. Berilah selalu kesehatan dan keselamatan
baik di dunia maupun di akhirat-Mu . Serta berikan Surga Terindah di sisi-Mu
ketika mereka Kembali Pada-Mu Ya Rabb. Amin Ya Robbal Alamin…”
Sampaikan rasa
sayangku yang tak pernah usai untuk mereka ya Allah, mungkin aku yang terkadang
belum bisa menyampaikan secara langsung, tapi hati ini selalu menyayangi dan
mencintai mereka. Aku Memohan perlindungan-Mu untuk keluarga kami Ya Rabb.