Selasa, 02 April 2013

Cerpen Jowo


BERKUNJUNG KE RUMAH EYANG
Namaku Bima, aku anak Ragil dari 5 bersaudara, aku lahir tahun 1999 di Trenggalek, but aku sekarang tidak menetap di trenggalek, aku menetap di Kota Blitar, sbenarnya kata kakak aku harus ikut ke Jakarta, but aku lebih suka di Blitar, Karena hawanya sejuk he he :D
Sudah lama aku ingin berkunjung ke rumah Eyang, Akhirnya ada liburan untuk anak kelas 7 dan 8 SMP yang liburannya selama 1 minggu, aku senang banget, soalnya pada liburan itu Paman yang di kota juga mengajakku ke rumah Eyang di Dongko, Trenggalek. Pagi2 kami berangkat dengan Paman, aku merasa senang walaupun kantuk melanda, dan dingin daerah yang kami kunjungi sangat menusuk sampai-sampai aku dan temenku di mobil bersin-bersin, Akhirnya sekitar 4 jam kami sampai ke rumah eyang, di sana sangat ramai, keluarga pada berkunjung ke rumah eyang, dan pada saat itu juga di desa rumah eyang ada pemilihan kades, bisa di bayangin dong kalau tempat pemilihannya di dekat rumah eyangku?, jawabannya ya pasti ramai banget he he he.
Walaupun kami pendatang dari kota yang terbiasa berbahasa Spanyol dan Indonesia, tapi kami tak mungkin lupa bahasa daerahku dilahirkan, yaitu Boso Jowo atau Bahasa Jawa. dan nggak nyangka aku bertemu teman lamaku yang di dekat rumahnya eyang, namanya Kelfin, Dia juga Anak SMP seperti kami, aku pun berbincang2 dengannya dengan bahasa jawa (Sedikit Campur) he he he.

Aku: “Hai, bro, Pie Kabare?”
Kelfin: “Apik2 wae!”
Aku: “Ono po’o to, kok akeh uwong nang kene?”
Kelfin: “Enek pemilihan kades!”
Aku: “We jek iling ,nggene kali sing katane wong angker?”
Kelfin: “eling, we Mbiyen kae njerit2 koyo cah wedok gara2 ngelok enek kuburane, lan panggonane Medeni?”
Aku: “Kwi kan mbiyen ta?, saiki aku arep eruh kaline karo kancaku, biasa bray, anak Jakarta he he.”
Kelfin: “Palingo yo engko ngompol nang katok, hua ha ha ha!”
Aku: “ngenyek ha ha”
Aku dan kelfin pun bercanda tawa, gak nyangka waktu sudah sore, lalu aku mengajak teman aku mandi, wah ternyata kamar mandinya ya penuh. Aku bertanya ke temanku, kalau kita “mandi di sungai? De acuerdo?”, Lalu dia menjawab “Es seguro?”, Aku menjawab “Si!”, Lalu dia tertawa dan bilang “pakai Bahasa Spanyol Lagi!”. Lalu kami berangkat ke sungai, OmG sampai di sungai, tempatnya menyeramkan, lalu terdengar suara ranting phon patah Klekkkkk!!! , langsung lari terbirit2 ketakutan, Kaget banget gara2 Itu. Lalu kami putuskan untuk Pulang ke rumah Eyang, dan kami sedikit nyasar, Untunglah ada orang yang menolong kami, akhirnya sampai juga di rumah eyang, orang2 masih ramai, dan mobil Paman masih di garasi. Lalu kami berdua masuk kamar mandi bergantian, air di pegunungan situ sangat dingin, Seperti hampir membeku he he he. Setelah kami mandi, aku mengecek data perusahaan dan sambil mendengarkan lagu yang telah kami buat, aku dan temanku mempunyai band Religi yang bernama band elantra. Aku sangat menyukai Lagu religi Islam, karena aku memegang agama Islam.
Setelah itu kami makan bersama, wuih ramai, sambil menghitung bintang yang bersinar terang. Sampai suatu saat aku tiba2 menangis, Ya setiap aku melihat langit yang sangat indah aku selalu meneteskan air mata, aku menjadi ingat masa kecilku di sini, suka melihat rasi bintang dan menggambarkannya, dan juga suka main sawah-sawahan sama teman2, dan kejar2an Kambing sama Fabiq yang dulu pernah lari terbirit-birit karena takut di tabrak kambing yang marah karena kami ganggu, dan hapir jatuh gara2 fabiq menungganginya.
Paginya kami Jalan pagi bersama saudara, dan kerumah teman2 lama untuk mengungkapkan rasa kangen dan ingin mengenalkan Rekanku SMP ke temanku yang di Trenggalek, ternyata mereka sangat cepat akrab. lalu aku berfikir ingin ke pantai, toh di rumah eyang ada mobil yang 1 hari ini tidak dipakai, dan temanku kan pembalap mobil, jadi dengan berbekal kendaraan Daihatsu Taft kami berangkat ke pantai, Melihat pemandangan pegunungan yang indah, hawa yang sangat sejuk dan asri. Tak terasa sudah sampai pantai, akhirnya kami turun dan bermain di air terjun sambil cari Kete (Landak Laut), dan Foto2 narsis he he…
Gak terasa, hari pun semakin siang, kami pun memutuskan untuk pulang ke rumah eyang, Saat pulang, Mobil kami berkenti, Maybe kehabisan bensin atau air, ternyata jalan yang kami lalui ini berbeda dengan jalan yang kita lalui saat berangkat, perasaan panik mulai melanda, jalannya sepi juga, lalu kami melihat GPS di Hp, eh ternyata nggak ada sinyal. Langsung, berdoa di dalam mobil, lalu aku mempunyai ide untuk kita melanjutkan perjalanan melalui jalan tadi, dan maybe ada orang yang bisa ditanyai jalan menuju desa Dongko. Sekitar kurang lebih 200 Meter dari tempat kami berhenti ada permukiman, jalan di situ bergelompang, di mobil terasa naik turun, lalu kami bertemu gadis sekolahan, dia berparas sangat cantik rambutnya panjang, hampir tidak seperti gadis desa, dia mirip gadis perkotaan, hampir mirip gadis China-Indo.
kami pun bertanya dengannya, ternyata kami keblabasan, dan diberi jalan pintas, awalnya saat dia memberi jalan pintas itu kami sedikit tak percaya, karena jalan pinsanya melewati hutan2, saat kami melewati jalan pintas, kami bersiap menelepon 911 dan 112, dan persiapan senjata, dan untungnya kami membawa Pisau yang untuk membelah buah saat di pantai tadi, Di pertengahan jalan ada banyak pemuda, kami mulai waspada, berdoa, dan bersiap menerima seranngan. Tapi ternyata mereka adalah pemuda yang baik, mereka memberi tahu jalan ke desa dongko memang melewati jalur ini, akhirnya tak selang beberapa lama, kami tiba di desa dongko, lalu kami pulang ke rumah Eyang.
Tak Terasa udah 3 hari di rumah Eyang, lalu kami memutuskan untuk pulang ke kota, kami pamitan ke keluarga, dan segera ke Mobil. di perjalanan aku tetap mengingat kejadian itu, Sebuah peristiwa yang tak terlupakan. :D
http://cerpenmu.com/cerpen-jawa/berkunjung-ke-rumah-eyang.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar