Kamis, 28 Maret 2013

Sebuah Puisi


Kau dan Aku

Hanya aku dan kau melawan dunia
Hanya aku dan kau
Hanya aku dan kau berjalan hari-hari,
dengan bergandengan tangan dan bersenang-senang
Yang satu untuk ku, yang ku butuhkan, "adalah aku dan kau .... Hanya kau dan aku
Kita dapat melawan dan ribut-ribut, tapi tidak ada cinta lain seperti kita
Saat buruk, saat baik  ... tidak peduli apa .. saya tahu tidak ada yang aku lebih senang ...
Karena kau adalah
Hanya aku dan kau dan kau dan aku


Bayangan Masa Lalu

Ku sering memikirkan pertama kali kita jumpa
Dan tidak pernah bisa melupakan terakhir.
Aku ingat bagaimana kita bersama-sama.
Tapi sekarang itu hal di masa lalu.
Aku tahu kita masih berteman dekat.
Dan itu tidak akan pernah berubah.

Tapi kita tidak bersama-sama,
Sakit ini dan membuat ku merasa gila.
Karena aku ingin bisa mencintaimu.
Dan terus selama aku bisa.

Aku ingin menjadi orang itu.
Yang akan selalu membuat mu tersenyum.
Dan aku ingin kau menjadi orang itu,
Yang ingin tinggal dengan ku lebih dari sementara.
Tapi aku tahu itu tidak akan terjadi.
Dan aku tahu apa yang harus saya lakukan,
Satu-satunya masalah adalah
Bahwa aku tidak pernah bisa berhenti mencintaimu.


Arti Dirimu

Kau seperti matahari, yang bersinar setelah hujan pagi,
Senyummu menghilangkan rasa sakitku.
Kamu seperti batu, yang selalu melindungiku

Cinta yang ditunjukkan padaku terasa manis dan begitu mendalam
Kamu telah menunjukkan padaku bahwa ku bisa melakukan hal-hal yang tak pernah ku tahu
dan yang kulakukan semua hanya untukmu, dan kau tahu akan itu

Ingin kukatakan padamu, Aku senang Kamu mencintaiku,
yang membuat aku selalu memulai hari yang baru
Aku merasa bisa melakukan apa saja, bila kau disampingku
Aku merasa kuat untuk menjalani kehidupan dunia ini, tanpa harus bersembunyi

Ku berharap,cinta yang ada saat ini akan bertahan dalam ujian waktu.



ARTI SEORANG IBU

Ibu,,
jika memang dengan aku menjelma angin, 
lantas kau dapat merasakan kesejukan itu,,
akan ku lakukan itu untukmu,,
aku tak tau akan seberapa berharganya hidupku bila tanpamu..
Karena Yang ku tau,, 
kau mampu membuat cinta ini semakin besar..

Kau t’lah banyak berjuang untukku,, untuk nafasku..
Kalaupun aku bisa menciptakan sedikit senyuman itu,,
mungkin itu tak kan pernah sebanding dengan apa yang kau lakukan untuk hidupku..
Aku selalu berharap,, Tuhan tak pernah ambil senyum itu darimu

Percayalah,,
aku mencintaimu dengan hati,,
dengan hati yang tak bisa ku sematkan pada 
wanita selainmu
dan aku menyayangimu dengan nada,,
dengan nada yang tak bisa ku harmonikan pada yang lain..





Senin, 25 Maret 2013

Bahasa Indonesia 2


Pengertian Metode Ilmiah

Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol.
karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :
1.    Sistematik.
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2.   Logis.
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitulogika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3.   Empirik.
Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori,yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :
a.   Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b.   Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c.   Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).
4.   Replikatif.
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
Langkah-langkah Operasional Metode Ilmiah
a. Perumusan masalah; yang  dimaksud dengan masalah yaitu  pernyataan apa, mengapa, ataupun bagaimana tentang obyek yang teliti. Masalah itu harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya.
b. Penyusunan hipotesis; yang dimaksud hipotesis yaitu suatu pernyataan yang menunjukkan kemungkinan jawaban untukmemecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang harus diuji kebenarannya dalam suatu obserevasi atau eksperimentasi.
c. Pengujian hipotesis; yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapatmemperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. Fakta-fakta ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau eksperimentasi, kemudian fakta-fakta itu dikumpulkan melalui penginderaan.
d. Penarikan kesimpulan; penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta (data) untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak. Hipotesis itu dapat diterima bila fakta yang terkumpul itumendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta tidak mendukung maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah, dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Keseluruhan langkah tersebut di atas harus ditempuh melaluiurutan yang teratur, langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistimatis, berlaku umum dan kebenarannya telah teruji secara empiris.

SUMBER :



CONTOH KASUS METODE ILMIAH


PENGARUH GENDER  DAN TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH TEMPAT BELANJA


ABSTRAK

Pasar merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi. Pasar dibedakan menjadi dua yaitu pasar modern (supermarket dan hypermarket) dan pasar tradisional. Banyak factor yang membakannya keduanya, diantaranya lokasi maupun sarana prasarana. Untuk dapat melakukan transaksi dibutuhkan uang sebagai alat pembayaran. Uang diperoleh dari tingkat pendapatan baik yang diperoleh dari berusaha maupun pemberian dari orang lain. Peneliti ingin mengetahui apakah gender dan tingkat pendapatan dapat memberikan prediksi terhadap pilihan tempat belanja. Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistic dengan responden mahasiswa pascasarjana Universitas Bina Darma, Palembang. Hasil yang diperoleh dimana gender tidak dapat memmberikan prediksi terhadap pilihan tempat belanja sebaliknya tingkat pendapat dapat memberikan prediksi.

Kata Kunci : Pasar Modren dan tradisional, Regresi Logistik

Latar Belakang

Fenomena Pasar Dua Sisi (Two-Sided Platforms) dalam Ritel Modern. Pada dasarnya, ritel modern menghubungkan kebutuhan konsumen akhir dan produsen yang memproduksi barang kebutuhan tersebut, fenomena inilah yang disebut dengan fenomena pasar dua sisi. Pada sisi pasar yang pertama, peritel mencari produsen yang berminat untuk men-display hasil produksinya di gerai ritel modern tersebut. Dalam hal ini, peritel dapat mengenakan biaya (fee) atas display produk dari produsen. Biaya tersebut diatur dalam syarat perdagangan (trading terms) yang disepakati bersama oleh peritel dan pemasok. Dengan kata lain, pada sisi pasar ini peritel menjual jasa penjualan ritelnya kepada produsen.

Pada sisi pasar yang kedua, ritel modern menyediakan berbagai macam item produk yang dijual kepada konsumen. Dalam hal ini, konsumen tidak lagi harus pergi ke beberapa toko untuk sekedar mencari sabun mandi sekaligus elektronik, semua ada dalam satu tempat yang nyaman dengan harga yang bersaing. Konsep one-stop shopping inilah yang menyebabkan jumlah konsumen ritel semakin meningkat, sehingga sisi pasar konsumen mampu berkembang dengan pesat. Seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang menyebabkan daya beli konsumen menjadi naik, peritel tidak lagi harus susah payah mencari produsen yang berkenan memasok barang kepadanya. Pemasoklah yang saat ini berusaha untuk dapat menembus pasar ritel agar dapat dikenal oleh konsumen. Hal inilah yang memberikan ritel modern kekuatan pasar yang semakin lama semakin signifikan.

Dari hasil pengamatan, terdapat beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa ada sebagian besar pasar tradisional yang terkena dampak Supermarket sementara sebagian lainnya tidak. Pertama adalah faktor jarak antara pasar tradisional dan Supermarket, dimana pasar tradisional yang berada relatif dekat dengan Supermarket merasakan paling banyak terkena dampak. Kedua, faktor terpenting adalah karakteristik konsumen pada pasar tradisional. Pasar tradisional yang pelanggan utamanya dari kalangan kelas menengah ke bawah mengalami dampak preritel modern (Suryadarma, dkk. 2007)

Pasar modern mengalami pertumbuhan pangsa pasar sebesar 2,4% pertahun terhadap pasar tradisional. Berdasarkan survey AC Nielsen (2006) menunjukan bahwa pangsa pasar dari pasar modern meningkat sebesar 11,8 % selama lima tahun terakhir. Jika pangsa pasar dari pasar modern pada tahun 2001 adalah 24,8 % maka pangsa pasar tersebut menjadi 32,4 % tahun 2005. Hal ini berarti bahwa dalam periode 2001-2006, sebanyak 11,8 % konsumen ritel Indonesia telah meninggalkan pasar tradisional dan beralih kepasar modern. Perkembangan pasar modern menekan keberadaan pasar tradisional pada titik terendah dalam 20 tahun mendatang (Ekapriadi, 2007).

Ritel mempunyai arti pengeluaran secara eceran. Seiring tuntutan pasar bebas, ritel pun belakangan bertambah dengan konsep ritel modern. Ritel tradisional merupakan ritel sederhana dengan tempat yang tidak terlalu luas, barang yang dijual terbatas jenisnya. Sistem manajemen yang sederhana memungkinkan adanya proses tawar menawar harga. Berbeda dengan ritel modern menawarkan tempat lebih luas, banyak jenis barang yang dijual, manajemen lebih terkelola, harga pun sudah menjadi harga tetap. Ritel modern ini menggunakan konsep melayani sendiri atau biasa disebut swalayan. Dalam ritel modern dikenal Hypermarket, Supermarket dan Minimarket. Gerai ritel modern biasanya disebut pasar modern.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan pasar modern dewasa ini sudah menjadi tuntutan dan konsekuensi dari gaya hidup modern yang berkembang di masyarakat kita. Tidak hanya di kota metropolitan tetapi sudah merambah sampai kota kecil di tanah air. Sangat mudah menjumpai Minimarket, Supermarket bahkan Hypermarket di sekitar tempat tinggal kita. Tempat – tempat tersebut menjanjikan tempat belanja yang nyaman dengan harga yang tidak kalah menariknya. Namun dibalik kesenangan tersebut ternyata telah membuat para preritel kelas menegah dan kecil mengeluh. Mereka dengan tegas memprotes ekspansi yang sangat agresif dari preritel kelas besar (Esther dan Dikdik, 2003).

Untuk beberapa alasan perubahan gaya hidup konsumen saat ini tidaklah mengejutkan. Pertama, melalui skala ekonominya, pasar modern dapat menjual lebih banyak produk yang lebih berkualitas dengan harga yang lebih murah. Kedua, informasi daftar harga setiap barang tersedia dan dengan mudah diakses publik. Ketiga, pasar modern menyediakan lingkungan berbelanja yang lebih nyaman dan bersih dengan jam buka yang lebih panjang, dan menawarkan aneka pilihan pembayaran seperti kartu kredit dan kartu debit dan menyediakan layanan kredit untuk peralatan rumah tangga berukuran besar. Keempat, produk yang dijual di pasar modern, seperti bahan pangan, telah melalui pengawasan mutu dan tidak aka dijual bila telah kadaluwarsa (Setiadi. N, 2003).

Secara teoritis keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terhadap barang yang ditawarkan sangat dipengaruhi oleh harga, produk, pelayanan, lokasi perusahaan/toko (Kotler,1996:165). Untuk itu perusahaan harus tanggap terhadap apa yang harus dilakukan terkait dengan kelangsungan hidup usahanya, karena konsumen akan semakin selektif dalam melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut (winarni,1997 ) faktor-faktor perilaku konsumen dalam melakukan pembelian barang disupermarket adalah factor mutu barang, faktor harga barang, faktor kecepatan pelayanan, faktor kenyamanan berbelanja, faktor keramahan dari pelayan/pramuniaga dan faktor kebersihan tempat. Apabila suatu pasar swalayan mempunyai kelebihan pada faktor-faktor di atas seperti menawankan harga jual relatif murah, pelayanannya memberikan tanggapan yang lebih cepat kepada konsumen, kenyamanan berbelanja yang lebih baik dan menarik, kelengkapan barang-barang yang diperlukan konsumen juga lebih komplit, layanan yang ramah dan kondisi ruangan yang tampak bersih maka konsumen akan memilih dan membeli barang kebutuhannya di pasar swalayan
Keputusan berbelanja merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya (Assauri, 1996:130). Peneliti mencoba untuk mencari jawaban apakah gender dan tingkat pendapatan dapat memberikan prediksi terhadap pilihan konsumen dalam memilih tempat belanja.

Metode Penelitian
            Untuk mengetahui mengetahui pengaruh gender dan tingkat pendapatan terhadap keputusan memilih tempat belanja digunakan analisis deskriptif dan analisis statistik. Alat analisis statistik yang digunakan adalah regresi logistik. Adapun hipothesis yang diajukan adalah pertama, dimana gender dapat memprediksi keputusan untuk memilih tempat berbelanja.Kedua dimana tingkat pendapatan dapat memprediksi keputusan untuk memilih tempat berbelanja
            Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana pilihan pasar modern (supermarket dan hypermarket) dan tradisional. Sebelum melakukan proses regresi logistik, harus dilakukan terlebih dahulu uji Wald terhadap variabel independennya. Uji Wald dalam penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat signifikansi variabel bebas dengan variabel terikat. Dari hasil uji Wald tersebut hanya akan dipilih variabel bebas yang mempunyai hubungan kuat (signifikan) terhadap variabel terikat. Model regresi logistik digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel independen apa yang mempengaruhi perceraian (variabel dependen). Variabel dependen dan variabel independen tersebut adalah dikotomi yaitu satu dan nol
Variabel yang digunakan meliputi keputusan berbelanja (Y), gender (X1) dan tingkat pendapatan (X2). Adapun criteria tingkat pendapatan mengacu pada upah minimum regional (UMR) yang ada dikota Palembang.
VARIABEL
LABEL
KATAGORI
Keputusan (Y)
Keputusan belanja
1.   Pasar Moderen
2.   Pasar Tradisional
Sex (X1)
Gender
1.   Laki-laki
2.   Perempuan
Tingkat Pendapatan (X2)
Tingkat Pendapatan
1.   Dibawah UMR
2.   Diatas UMR






Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Magister Manajemen (MM) Universitas Bina Darma Palembang periode agustus 2010. Metode penarikan sampel dilakukan secara random acak dan diperoleh jumlah responden sebanyak 50 mahasiswa.

 Hasil dan Pembahasan
Ada hal yang cukup menarik  dari profil responden, pada saat dilakukan wawancara. Dimana responden lebih cenderung belanja dipasar tradisional untuk komoditas lauk pauk misalnya sayur-sayuran,ikan, tempe, tahu dan responden dapat melakukan tawar menawar. Frekwensi kunjungan kepasar tradisional  setiap hari dan untuk untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya dan biasanya dilakukan pembantu rumah tangga. Belanja di pasar modern untuk kebutuhan bulanan, misalnya susu, minyak sayur dan yang terpenting harus lebih murah dari pada pasar tradisional. Kunjungan dilakukan biasanya tidak setiap hari dan biasanya pada akhir pekan sabtu dan minggu.  Adapun alasan responden belanja di pasar modern diantaranya lengkap dan banyak pilihan serta ada discount dan yang bertampat tinggal diluar kota Palembang menyatakan untuk berkreasi. Hasil yang cukup menarik adalah konsumen yang berbelanja di pasar modern 48% atau  24 orang bertempat tinggal di luar kota Palembang.  Secara lebih lengkap dapat dilihat sebagai berikut :

Kriteria
Keterangan
Orang
Kriteria
Keterangan
Orang
Sex
Laki-laki
21
Pekerjaan
Mahasiswa
4
Perempuan
29
PNS
30
Pengeluaran
< 100.000
5
Swasta
13
100.000 s/d 500.000
33
Wiraswasta
3
500.000 s/d 1.000.000
9
Pasar
Tradisional
22
>1.000.000
3
Pasar Modren
28
Alasan Belanja di pasar modern

Kelengkapan
48
Kenyamanan
45
Alasan Belanja
Kebersihan
40
Lokasi
15
Rekreasi
12
Ada discount
47
Banyak Pilihan
50
Pelayanan
10
Lainnya
5
Usia
< 25 tahun
8
Tempat tinggal
Kota Palembang
26
25 s/d 40 tahun
32
Luar kota Palembang
24
Ø  40 tahun
10

Uji Ketepatan Model Regresi

Untuk menilai ketepatan model regresi binary logistic dalam penelitian ini diukur dengan nilai chi square dengan uji Hosmer dan Lemeshow. Diperoleh nilai chi square = 44,351 dengan level keyakinan sebesar 0,000. Angka tersebut lebih kecil dari 0,05 atau 5 persen maka Ho diterima. Hal ini berarti model regresi binary logistic dengan variable dependen keputusan belanja adalah sesuai dengan data sehingga layak dipakai untuk analisis selanjutnya.


Uji Koefisien Regresi

Uji koefisien regresi dalam penelitian ini untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai signifikansi Wald yang dilaporkan pada print out SPSS. Berdasarkan hasil analisis dapat diuraikan sebagai berikut hasil pengujian masing-masing variabel. Uji signifikansi pengaruh variabel genderdan Tingkat pendapatan terhadap keputusan belanja. Dari hasil analisis regresi binary logistic diketahui bahwa variabel tingkat pendapatan berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan belanja.  Sebaliknya variable gender tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan belanja. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi Wald < 0,10 atau 10 persen.

Nilai Exp (B) yang dilaporkan pada output SPSS dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing variabel terhadap prestasi siswa. Berdasarkan hasil pengujian model regresi binary logistic diperoleh hasil uji ekspektasi B atau nilai Exp (B) dari variabel yang signifikan seperti nampak pada tabel 2 di bawah ini.

Variable
Nilai Exp (B)
Gender
1,105
Tingkat pendapatan
5,517

Persamaan regresi logistic
Hasil analisis ini akan menghasilkan persamaan yang menentukan seberapa besar setiap variable independen berpengaruh terhadap variable dependen. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperlihatkan dua variable yang digunakan yaitu tingkat pendapatan dan gender, hanya varaibel tingkat pendapatan  memiliki hubungan yang kuat dengan variable keputusan berbelanja dengan tingkat signikasi dibawah 0,05. Sebaliknya variable gender tidak memiliki hubungan yang kuat dengan variable keputusan berbelanja.
Persamaan yang dihasilkan adalah
Y = -0,0981 + 1,269 X2
Berdasakan hasil analisis diperlihatkan bahwa ketepatan model legit regresi dalam mengklasifikasi keputusan berbelanja dari 50 responden secara keseluruhan sebesar 64%. Karena tingkat klasifikasi cukup tinggi, maka model ini layak dipergunakan untuk memprediksi keputusan berbelanja sisanya 36% dipengaruhi variable lainnya.

Analisis
Pengujian dengan teknik analisis regresi logit bertujuan untuk melihat apakah gender dan tingkat pendapatan dapat di digunakan untuk memprediksi keputusan berbelanja secara signifikan.
Pengujian hipotesis I, dimana gender mampu memprediksi keputusan untuk berbelanja.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik diperoleh hasil hipotesis ditolak.Hal ini disebabkan tingkat signikasi dibawah 0,05. Hal tersebut menggambarkan bahwa gender tidak signifikan dalam menentukan keputusan berbelanja di pasar modern atau di pasar tradisional.
Kondisi ini menggambarkan bahwa gender tidak mempengaruhi seseorang untuk berbelanja. Setiap orang memuliki kesempatan untuk memilih tempat berbelanja baik pasar modern maupun tradisional.
Pengujian hipotesis II, dimana tingkat pendapatan  mampu memprediksi keputusan untuk berbelanja.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik diperoleh hasil hipotesis diterima. .Hal ini disebabkan tingkat signikasi diatas 0,05. Hal tersebut menggambarkan bahwa tingkat pendidikan signifikan dalam menentukan keputusan berbelanja di pasar modern atau di pasar tradisional.
Kondisi ini menggambarkan bahwa kunjungan seseorang kepasar tradisional maupun modern selalu membawa uang, walaupun kunjungan tersebut sekedar berkreasi tetapi uang digunakan untuk berjaga-jaga. Besar kecilnya belanja tergantung dari tingkat pendapat seseorang. Semakin tinggi tingkat pendapatan selalu diiringi dengan tingginya keingginan untuk membeli sesuatu.

Pembahasan
Konsumen hendaknya dalam memilih tempat berbelanja disesuaikan dengan kebutuhan. Pilih factor-faktor yang efisien misalnya jarak dari rumah atau kantor. Untuk kebutuhan yang kecil dan jumlahnya terbatas lebih baik diarahkan kepasar tradisional misalnya warung  maupun pasar tradsional milik pemerintah. Sebalinya untuk belanja bulanan atau dalam jumlah besar dapat berbelanja di pasar modern yang dapat memberikan harga murah serta memilik banyak pilihan. Diupayakan pasar modern jangan terlalu konsumtif
Saran
Pemerintah seharusnya serius dalam menata dan mempertahankan eksistensi pasar tradisional. Pemerintah menyadari bahwa keberadaan pasar tradisional sebagai pusat kegiatan ekonomi masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Perhatian pemerintah tersebut dibuktikan dengan melakukan revitalisasi pasar tradisional di berbagai tempat. Selama ini pasar tradisonal selalu identik dengan tempat belanja yang kumuh, becek serta bau dan hanya didatangi oleh kelompok masyarakat kelas bawah. Gambaran pasar seperti itu harus diubah menjadi tempat yang bersih dan nyaman bagi pengunjung. Dengan demikian masyarakat dari semua kalangan tertarik untuk datang dan melakukan transaksi di pasar tradisional. Pemerintah mempunyai hak untuk mengatur keberadaan pasar tradisional dan modern. Tetapi aturan yang dibuat pemerintah tidak boleh diskriminatif dan seharusnya tidak membuat dunia usaha mandek. Pedagang kecil, menengah, besar bahkan perantara ataupun pedagang toko harus mempunyai kesempatan yang sama dalam berusaha (Harian Kompas, 2007)

DAFTAR PUSTAKA
AC Nielsen. 2004. Pasar Modern Terus Geser Peran Pasar Tradisional. http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/promarketing/2004/0622/prom1. html. 9 april 2009.

Anonimus, 2008. Carrefour dan Museum Pasar Tradisional. http://didikurniawan.web.id/2008/12/22/carrefour-dan-museum-pasar-tradisional/1 april 2009 .

Artikel Ekonomi, 2009. Pasar Tradisional vs Pasar Modern. http://warnadunia.com/artikel-ekonomi-pasar-tradisional-vs-pasar-modern/9 April 2009.

Basalah, S. 2000. “Optimasi Faktor Input Penunjang Utama Pengembangan Pasar Tradisional”. Makalah (tidak diterbitkan). Lokakarya Pemberdayaan Pasar Tradisional dalam Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah. Jakarta.

Bustaman. 1999. “ Tata Ruang (Exterior dan Interior Perpasaran)”, Makalah (tidak diterbitkan), pada acara Diklat Manajemen Pusat Pertokoan dan Pembelanjaan di Medan, 15 s.d. 28 September 1999.

Darmayanti , Winarni (1997) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Dan Perilaku Belanja Konsumen Di Pasar Swalayan Di Kotamadia Semarang. Masters Thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Depdikbud, 1990. Peranan Pasar Pada Masyarakat Pedesaan Daerah Bengkulu. Jakarta.

Ekapriadi, W. 2007. Pasar Modern; Ancaman Bagi Pasar Tradisional? http://amartabisma.wordpress.com/2007/11/08/pasar-modern-ancaman-bagi-pasar-tradisional/30 maret 2009.

Ester dan Didik. 2003. Membuat Pasar Tradisional Tetap Eksis. Copyright:  Sinar Harapan 2003. Jakarta.  http://sinarharapan.co.id/berita/0704/28eko0.html

Harian Kompas. 2007. Hasil Penalitian. Pepres Tidak Ubah Kondisi Pasar Tradisional. Jakarta.
Nielson, C. 2003. Modern Supermarket (Terjemahan AW Mulyana). Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta : Universitas Indonesia.

Sinaga, Pariaman. 2004. Makalah Pasar Modern VS Pasar Tradisional. Kementerian
Koperasi dan UKM. Jakarta : Tidak Diterbitkan






Kamis, 21 Maret 2013

Bahasa Indonesia 2

JENIS-JENIS KARANGAN

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi,a deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Narasi
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.
  • Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
  • Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
  • Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik samba.
  1. (What) Apa yang akan diceritakan,
  2. (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
  3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung,
  4. (Who) Siapa pelaku ceritanya
  5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan
  6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan.
Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.

Contoh

Contoh narasi berisi fakta: saya malam ini akan tidur dan bangun esok pagi.

DESKRIPSI
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku berjalan ke halaman depan rumah tepat dihadapan ku ada sebuah jalan besar untuk berlalu lintas dari kejauhan tampak sawah-sawah milik petani yang ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah, dan damai. Dari kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang membajak sawahnya yang belum ditanami tumbuhan, dan ada juga petani yang sedang mencari rumput untuk makan binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata penduduknya sebagai petani. Pagi ini terlihat sangat sibuk, di jalan" terlihat ibu-ibu yang sedang berjalan menuju pasar untuk berjualan sayur. Tetanggaku seorang peternak bebek yang juga tidak kalah sibuknya dengan orang". Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebeknya kerawah dekat sawah untuk mencari makan, bebek yang pintar berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik dilihat ketika kita bangun tidur. Dihalaman rumah kakekku yang menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang berbuah sangat lebat, disamping kiri potehon mangga dapat pula pohon jambu air yang belum berbuah karena belum musimnya. Dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya sangat manis rasanya. sungguh pemandangan yang sangat indah yang sangat asri dan damai ini adalah tempat tinggal kakek ku dan tempat kelahiran ku. Desa yang bernama NAMBAHDADI ini adalah tempat yang paling aku kunjungi saat liburan. Selain bisa bertemu kakek dan nenek aku juga bias melihat pemandangan yang indah nan damai.

EKSPOSISI

Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Langkah menyusun eksposisi: * Menentukan topik/tema * Menetapkan tujuan * Mengumpulkan data dari berbagai sumber * Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
  • Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

Contoh

Contoh topik yang tepat untuk eksposisi:
  • Manfaat kegiatan ekstrakurikuler
  • Peranan majalah dinding di sekolah
  • Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil.
Contoh karangan eksposisi pada umumnya:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Contoh paparan proses yang juga merupakan bentuk eksposisi: Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

PERSUASI
Contoh karangan Persuasi
Sekolah Adiwiyata
Sekarang semakin terasa panasnya udara di bumi ini. Dampak global warming sangat terasa bagi kita, alam pun kadang juga tidak bersahabat kepada kita. Apakah anda merasa nyaman bila saat sedang belajar di sekolah udara sangat panas ? tidaklah pastinya, dan anda tidak bisa berkonsentrasi terhadap pelajaran yang diberikan. Sekolah adiwiyata merupakan salah satu solusi dari pemerintah bagaimana mencegah dampak global warming. Bagaimana bisa ? iya tentu bisa, karena di dalam sekolah adiwiyata siswa di ajarkan bagaimana menghargai dan menjaga lingkungan agar tetap asri dan indah serta nyaman untuk pembelajaran para siswa. Tentunya lama-kelamaan siswa akan terbiasa dengan hal itu, dan akan menerapkannya juga pada lingkungan dimana ia berada. Dapatkah anda membayangkan bagaimana jika sebuah sekolah adiwiyata mempunyai 600 murid dan semua murid itu menerapkan ajaran yang diberikan dari sekolah tentang cara menghargai dan menjaga lingkungan agar tetap asri dan tetap hijau, berapa banyak kah lingkungan yang terselamatkan dari dampak global warming ?  banyak sekali tentunya. Jika semua sekolah di Indonesia adalah sekolah adiwiyata atau sekolah yang berstandar lingkungan, alangkah hijau dan asrinya negeri ini, terhindar dari dampak global warming. Namun di Indonesia sekarang tidaklah banyak sekolah yang berstandar lingkungan(Adiwiyata). Ayo jadikanlah sekolahmu menjadi sekolah yang berstandar lingkungan , agar belajarmu menjadi nyaman dan tidak terganggu oleh dampak global warming !

ARGUMENTASI
Contoh Karangan Argumentasi
Kelapa sawit adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar. Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, dan Sulawesi.( Wikipedia 2006 : 122 )     
Kelapa Sawit merupakan jenis palem yang berbentuk pohon. Kelapa Sawit didatangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848. Beberapa bijinya ditanam di Kebun Raya Bogor, sementara sisa benihnya ditanam di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hias di Deli, Sumatera Utara pada tahun 1870-an. Sejak 1911 mulai dibudidayakan.( John Dicho )
            Sawit memang secara alami tumbuh di tempat berawa-rawa di tempat berawa (swamps), di sepanjang bantaran sungai dan di tempat basah. Tetapi sawit tidak dapat hidup di hutan hujan tropis tanaman ini tidak dapat tumbuh karena terlalu lembab dan tidak mendapat sinar matahari karena ternaungi kanopi tumbuhan yang lebih tinggi. (Beonard).
            Tetapi terkadang walaupun sudah tumbuh di daerah rawa-rawa sawit tetap tidak subur jika tidak terawat dengan baik. Seperti sawit yang tumbuh di perkarangan SMA MUHAMMADIYAH BELILAS. Sawitnya kurang terawat dan banyak sampah disekitar pohon, padahal jika dilihat dari tempat hidupnya sangat mendukung karena tumbuh di dekat bantaran sungai dan tempatnya cukup lembab (berawa). Ini dikarenakan kurangnya perawatan dan pengelolaan tempat sampah yang kurang memadai karena sampah-sampah yang ditumpuk disekitar pohon sawit.
            Kesimpulanya kelapa sawit yang ada di Sma Muhammadiyah Belilas tidak subur dan tidak terawat. Banyak sampah yang berserakan disekitar pohon sawit. Padahal tanahnya sangat subur karena banyak ditemukan cacing disekitar pohon sawit.          Seharusnya jika tempat dan lingkungan disekitarnya sudah mendukung, kelapa sawit ini bisa hidup lebih subur dan lebih terawat lagi. Agar hasil yang didapat juga memuaskan.

JENIS JENIS KARANGAN BERDASARKAN PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI KARANGAN
1.      Karangan Narasi
Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun  menurut  urutan  waktu.Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi:
a.       Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b.      Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir.
c.       Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian.
d.      Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

2.      Karangan Deskripsi
Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi:
a.       Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu.
b.      Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang  dideskripsikan.
c.       Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan.
d.      Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis
3.      Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.

Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi:
a.       Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya.
b.      Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual).
c.       Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak.
d.      Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada.
e.       Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
4.      Karangan Persuasi
Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
5.      Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi:
a.       Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca.
b.      Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar.
c.       Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca.
d.      Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas.
e.       Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian.
Sumber:
http://zaenal-zaeblogs.blogspot.com
http://susiloko.blogspot.com